online visitor script .

Pengikut blog sma

Guru Dan Stap SMA

jam digital dan kalender

buku tamu bebas


ShoutMix chat widget

About Me

Foto Saya
SMAN1GANGGALOMBOKUTARA
Lihat profil lengkapku
Minggu, 22 Agustus 2010

secara keseluruhan siswa/siswi smasaga

siswa siswi sman1gangga lombok utara








Read More ..
Sabtu, 01 Mei 2010

Kisah Anak Tukang Ojek Masuk UI Tampa Tes

HARI INI SMAN 1 GANGGA LOMBOK UTARA MENGADAKAN REUNI AKBAR, 2 MEI 2010

JAKARTA, KOMPAS.com — Saat ada Program Penelusuran Minat dan Kemampuan atau PMDK di Universitas Indonesia, Aisyah Nur Kumalasari (17) langsung mengikutinya.

Siswi kelas XII IPA 1 SMAN 40 Pademangan, Jakarta Utara, itu tidak sendirian. Ada 177 siswa kelas XII dari SMAN 40 Pademangan yang mengikuti program tersebut. Itu artinya, Aisyah harus bersaing dengan 176 orang temannya satu SMA.

Hasil seleksi menunjukkan, dari jumlah tersebut hanya empat siswa yang mendapat kesempatan mengikuti program PMDK dari UI. Dari kelas IPA ada Aisyah Nur Kumalasari dan Filda. Adapun dari kelas IPS ada Citra dan Anggun.

“Namun, dari tahap seleksi yang berhasil lolos masuk adalah Aisyah. Dia memang selalu juara kelas,” kata Endang Sri Astuti, Wakil Kepala SMAN 40 Pademangan.

Namun sayangnya, registrasi PMDK ini tidak masuk dalam program beasiswa 1000 Anak Bangsa karena dalam pengisian formulir Aisyah mencantumkan pendapatan orangtuanya dalam sebulan Rp 1 juta. Padahal, seharusnya pengisian tersebut kurang dari Rp 1 juta. Akibatnya, dia dikenakan biaya Rp 12 juta per semester. Tentunya dengan biaya tersebut, Bogi Saptono dan Paryanti—orangtua Aisyah—tidak akan mampu.

“Karena ini yang pertama kali untuk SMAN 40 Pademangan. Kalau Aisyah dapat program tersebut, dia hanya dikenakan biaya per semester Rp 100.000,” kata Endang didampingi Kepala SMAN 40 Pademangan Matalih.

Selanjutnya, pihak sekolah mengupayakan agar Aisyah masuk dalam program beasiswa bantuan operasional pendidikan berkeadilan yang diselenggarakan oleh UI. Akhirnya, Aisyah pun hanya dikenai biaya per semester Rp 900.000.

“Aisyah nanti tidak usah memikirkan uang semester kewajibannya itu karena pihak sekolah sudah menyediakan dana itu untuk biaya masuk. Aisyah harus bisa mempertahankan prestasinya agar beasiswanya berlanjut,” ungkap Endang.

Matalih sangat bangga dengan anak didiknya tersebut. Dia berharap keterbatasan ekonomi tidak harus menyurutkan apa yang ingin digapai. “Di mana ada kemauan, di situ pasti ada jalan,” katanya berfilosofi.

Matalih berharap akan tumbuh tunas-tunas bangsa yang akan menjadi pelopor pembangunan di Indonesia ini. Bahkan, dia berjanji sekuat tenaga untuk mencarikan jalan keluar bagi siswa-siswa, terutama dari SMAN 40 ini, yang berbakat dalam menggapai pendidikan di perguruan tinggi. Semuanya itu demi terwujudnya tunas bangsa yang bermanfaat bagi negeri ini.

Read More ..

.


ShoutMix chat widget

Penggunjung

alumni SMA

CUACA GONDANG KLU NTB INDONESIA

bloguez.com